Jumat, 18 Desember 2009
Alat musik seperti tifa atau trompet bambu, triton (kulit siput) dipamerkan namun cara menggunakannya, bunyi, tempo (ritme) belum tentu diketahui oleh para pengunjung atau masyarakat generasi muda yang memiliki benda budaya tersebut. Hal ini akan di jawab oleh sanggar seni / kelompok seni yang dibentuk untuk mendukung dan membina dan melestarikan kesenian daerah itu sendiri. Misalnya : Tempo (ritme) pukulan tifa dari setiap suku bangsa yang ada di Papua berbeda satu sama lainnya. Tempo (ritme) pukulan tifa orang sentani berbeda dengan tempo (ritme) pukulan tifa dari orang Asmat dan lain-lainya.
Pertunjukan / penampilan atau peragaan dari sanggar seni dapat memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang seni musik , yaitu mulai dari alat musik yang dipamerkan, insterumen musik ( bunyi dan tempo / ritme) dan siapa yang memainkan alat musik tersebut menurut budaya masing- masing suku.
puisi from freedoom to angel
2 hati 1 cinta
2 insan 1 perasan
2 mata 1 pandangan
2 tangan 1 dekapan
2 telinga 1 suara
2 kaki 1 tujuan
Raga ini untuknya
Akankah dia mendapatkan cinta itu?
Dia akan menunggunya
Karena dia merasakan
Hanya kamu yang di hatinya
Dia hanya untuk mu
Biar dia ungkap cinta
Cinta begitu besar
Biarkan itu menjadi rasa indah yang dia miliki
Cinta tak sepantasnya dia tutupi
Biar dia ungkap saja
Biar itu menjadi rasa indahnya terhadapmu
Dia pasti bisa bahagiakan dirimu
Semampunya
Kini
Biarkan dia menyatakan perasaannya selama ini
Biarkan kini dia menunggu pasti
Jawaban mu membalas cintanya
Cinta mu jangan dinanti nanti
Cintanya tulus
Janganlah ada ragu di hati
Dia tak akan membuat mu terluka
Cintanya pastikan hanya untukmu
Percayalah
Dia selalu berdoa
Semoga kamu bisa menjadi pepohonan bagi dirinya
Di saat yang lain hanya bisa jadi hamparan rumput liar
Dengan dahan mu yang rindang
Kamu dapat jadi peneduh
Dikala dia membutuhkanmu
Dari sengatan kehidupan yang tak bisa ditebak
Di saat malam menjelang
Cobalah kamu jadi bulan yang terang baginya
Sedangkan yang lain hanya bisa menjadi kunang kunang
Dengan cahayamu yang benderang
Kamu bisa menjadi pelipur jiwa yang gelap baginya
Jika dirimu bisa menjadi lautan yang luas
Kenapa harus berharap jadi setetes air hujan?
Yang hanya akan jadi penghalang jejak musim kemarau
Sedangkan lautan
Mampu menampakkan keindahannya yang luas
TENTANG CINTA
Ku ta9 tawu apa arti cinta yang sesungguhnya. Ku Cuma tawu, kalau cinta itu adalah rasa kasih sayang kepada orang lain.
KU CINTA KELUARGA KU…
TENTANG KELUARGA KU
Ku adalah anak ke 6 dari 6 bersaudara. Kakak ku yang pertama bernama Deswita Syafrida. Dia sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak. Sekarang dia baru dipindah tugaskan ke MTsN KURANJI Padang. Kakak ku yang ke 2 bernama Asti Sanora. Awalnya nama kakak ku ini adalah Nora Syafrida, tetapi karena di ijazah namanya Asti Sanora, maka sampai sekarang namanya adalh Asti Sanora. Dia juga sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak. Dia bekerja MAN 1
Selain bekerja di kantor, orang tua ku juga memiliki sebuah group seni yang bisa dijadikan sebagai pekerjaan sambilan. Nama group di keluarga ku itu adalah AL-WATHAN. Group ini adalah group yang dipimpin oleh orang tua ku sendiri. Semua kakak2 ku ikut turut serta dalam group ini. Cuma aku yang belum ikut serta karena ku belum bisa seperti kakak2 ku yang lainnya. Tapi ku
Salah satu alasan ku member nama blog ku “ulva-anakpecintaseni” adalah karena ku adalah anak dari keluarga seni. Karena keluarga adalah keluarga seni, keluarga yang ku banggakan yang selalu perhatian terhadap ku. Yang selalu memberitahukan kepada ku mana jalan yang harus ku tempuh. Karena keluarga tidak akan menjerumuskan ku ke jalan yang salah.
TENTANG AKU
Nama ku Fitria Ulva Syafrida. Nama itu adalah pemberian dari orang tua ku. Menurut orang tua ku, arti nama ku adalah anak yang di lahirkan di bulan yang suci. Tapi, setelah ku cari tau arti kata ulva adalah persahabatan. Karena fitria adalah kata jamak dari kata yang berarti suci, maka ku fikir arti dari nama ku adalah persahabatan yang suci dari beberapa orang. Karena, gag mungkin
Waktu ku SD, ku sekolah di SD 10 sungai sapih. Waktu pertama masuk SD, ku di temani oleh orang tua ku. Walaupun banyak yang bilang kalau di temani sama orang tua itu manja, tapi ku tak menanggapinya karena ku masih kecil. Dari kelas I sampai kelas VI, ku menduduki kelas A. Kata orang kelas A itu sih kelas A itu kelas unggul. Tapi setelah ku rasakan, kelas unggul atau tidak itu sama saja. Setelah lulus di SD, ku mencoba untuk mendaftar ke sekolah yang lebih tinggi. Awalnya ku ragu mau masuk SMP atau MTsN? Karena dua2nya lulus, ku jadi tambah ragu. Tapi akhirnya ku memutuskan untuk sekolah di MTsN, karena banyak yang mendukung ku untuk sekolah di MTsN. Akhirnya ku duduk di MTsN MODEL
AMIN…………………